Address
Jl. Raden Fatah No.86 Parung Serab , Ciledug, Kota Tangerang, Banten
Phone
085888850086
Email
djavakreasiinterindo86@gmail.com

Apa Itu Efek Rumah Kaca? Dampak dan Penyebabnya

Diterbitkan Kamis, 21 November 2024

Apa Itu Efek Rumah Kaca?

Efek rumah kaca adalah fenomena alami di mana gas-gas tertentu di atmosfer bumi menyerap dan memancarkan kembali sebagian dari radiasi panas yang dipancarkan oleh permukaan bumi. Gas-gas tersebut, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan uap air (H2O), bertindak seperti “kaca” pada rumah kaca, membiarkan cahaya matahari masuk ke atmosfer dan menghangatkan permukaan bumi. Namun, gas-gas ini juga membatasi jumlah panas yang dapat keluar dari atmosfer, sehingga menyebabkan peningkatan suhu global.

Aktivitas manusia, terutama penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, telah menyebabkan peningkatan drastis dalam konsentrasi gas-gas rumah kaca dalam atmosfer. Akibatnya, efek rumah kaca menjadi lebih kuat dan menyebabkan pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim.

Dampak efek rumah kaca dan pemanasan global

  1. Peningkatan Suhu Global

    Temperatur rata-rata bumi meningkat secara bertahap, menyebabkan perubahan pola cuaca ekstrem dan pencairan es di kutub dan gletser.

  2. Kenaikan Permukaan Laut

    Pemanasan global menyebabkan ekspansi air laut dan pencairan es, yang menyebabkan kenaikan permukaan laut dan ancaman bagi wilayah pesisir.

  3. Gangguan Ekosistem

    Perubahan iklim dapat menyebabkan gangguan dalam ekosistem, termasuk migrasi hewan, perubahan musim, dan pemusnahan habitat.

  4. Gangguan pada Pertanian

    Perubahan pola cuaca dan kekeringan atau banjir ekstrim dapat mempengaruhi hasil pertanian dan keamanan pangan.

  5. Kehilangan Keanekaragaman Hayati

    Pemanasan global dapat menyebabkan kepunahan spesies yang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan iklim.

Berikut Penyebab Efek Rumah Kaca

  1. Pembakaran Bahan Bakar Fosil

    Penggunaan bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, untuk keperluan energi dan transportasi, menghasilkan emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2). Aktivitas ini menyumbang secara signifikan pada peningkatan efek rumah kaca.

  2. Deforestasi

    Penggundulan hutan secara besar-besaran menyebabkan pengurangan dalam penyerapan karbon dioksida oleh tumbuhan. Ketika hutan ditebang, karbon yang sebelumnya tersimpan dalam pohon dan tanah dilepaskan ke atmosfer sebagai CO2.

  3. Pertanian dan Peternakan

    Produksi pertanian dan peternakan menyumbang pada emisi gas rumah kaca, seperti metana (CH4) dari ternak dan limbah organik, serta nitrogen oksida (N2O) dari penggunaan pupuk.

  4. Industri

    Proses industri seperti produksi semen, besi-baja, dan kimia dapat menghasilkan emisi CO2 dan gas-gas rumah kaca lainnya.

  5. Penggunaan Freon dan CFC

    Penggunaan bahan kimia seperti freon dan klorofluorokarbon (CFC) dalam pendingin, AC, dan aerosol menghasilkan emisi gas rumah kaca yang sangat kuat, seperti hidrofluorokarbon (HFC) dan perfluorokarbon (PFC).

  6. Pengelolaan Limbah

    Pembuangan limbah padat dan cair yang tidak sesuai standar atau diolah dengan benar dapat menghasilkan gas rumah kaca, seperti metana dari tempat pembuangan sampah.

 

sumber : https://umsu.ac.id/berita/apa-itu-efek-rumah-kaca-dampak-dan-penyebabnya/

sumber gambar :   https://i0.wp.com/umsu.ac.id/berita/wp-content/uploads/2023/07/apa-itu-efek-rumah-kaca-dampak-dan-penyebabnya.jpg?w=512&ssl=1